Lamunan Masa Lalu

Terkadang kami rencanakan liburan ke suatu tempat yang pas untuk menikmati hari libur, sebuah hari senggang di antara kesibukan tumpukan tugas sekolah. Sejenak melupakan penat dengan menikmati segelas kopi, beberapa snack, dan mie goreng instan, yang terkadang kami nikmati di atas tebing, di pinggir pantai, di sebuah gubuk dengan pemandangan eksotis, atau di atas gunung yang tidak terlalu tinggi (karena motor bisa sampai disana).
Saya mulai menyadari, bahwa menikmati hal biasa bersama sahabat ternyata sangat menyenangkan. Ya sahabat, karena tidak ada kecanggungan disana, saling melempar hinaan untuk maksud candaan, bahkan membuka aib teman sendiri untuk bahan tertawaan. Iya, teman emang gitu. Ah, saya mulai rancu dengan istilah sahabat dan teman. Nggak masalah ya, karena sahabat adalah teman, tapi teman belum tentu sahabat.
Semua hal ini terjadi karena tugas. Pernah kami berharap seandainya sekolah tidak ada tugas. Hanya pelajaran biasa, istirahat di kantin, kegiatan-kegiatan lain, kemudian pulang ke rumah untuk malamnya ngumpul bersama teman tanpa ada beban tugas yang mengganjal pikiran.
Tapi di sudut pikiran yang lain berkata, seandainya tugas memang benar-benar tidak ada, akankah yang terjadi di SMA akan se-memorable itu? Sepertinya tidak. Karena liburan sederhana yang telah dilakukan akan terkesan benar-benar biasa. Tidak ada emosi pembalasan dendam setelah sekian banyak tugas. Karena tugaslah, setiap liburan bareng menjadi terasa limited edition.
Mari kembali ke masa sekarang, mengingat hal ini rasanya kegiatan menjenguk teman kuliah pun menjadi terasa spesial, karena disempat-sempatkan di dalam padatnya perkuliahan. Walaupun ada beberapa hal yang menjadi membosankan karena distraksi kenangan masa SMA. Ya begitulah hidup, suatu hal akan menjadi begitu dicintai setelah hal itu hilang.
Seandainya kegiatan nge-band nggak jelas bareng temen -yang penting bunyi- bisa dan sering terlaksana, nantinya pasti akan terasa spesial saat semua berkumpul kembali lalu melakukannya lagi. Semoga saja.
Dan setelah wisuda nanti, saya pasti akan merindukan semua hal yang ada di kehidupan masa sekolah saya. Hal ini membuat saya berpikir, saya harus menikmati momen-momen ini sebelum saya menyesalinya. Tersisa 3 semester, waktu yang tidak banyak.
'Distraksi kenangan masa SMA' pemilihan kata yg bagus 👍
BalasHapusNdak nyangka bisa nulis kata seperti itu..
Hapus