Nostalgia PS1


Bulan Juni kemarin PS1 saya ketemu. Dulu sempat hilang gara-gara nggak pernah dimainin lagi, terus lupa disimpan di mana. Saat ditemukan, adaptornya hilang, 2 stiknya rusak, dan casing-nya menguning. Tapi itu semua bukan masalah, karena yang paling penting buat saya adalah stickernya nggak rusak.

Sekitar tahun 2007 (mungkin), saya dibelikan PS1 bekas sama bapak. Jadi, sejak awal sudah ada sticker itu dari pemilik sebelumnya. Sticker bergambar 2 mata di penutup kaset, dan 2 naga saling berhadapan, yang sayapnya terpotong penutup kaset. Itulah yang membawa kenangan buat saya, karena dulu setiap ganti kaset pasti melihat sticker itu. Akan sangat berbeda rasanya jika saya membeli PS1 lagi, lalu setiap mengganti kaset hanya melihat casing polos.


Singkat cerita setelah perbaikan optik dan pembelian stik dan adaptor, PS1 ini akhirnya menyala lagi. Tapi ada satu yang kurang, kaset game-nya. Saya pun mencari tutorial membuat kaset PS1 di youtube. Ternyata cukup mudah dan murah. Cuma kuota untuk download game, aplikasi buat burn CD-nya, dan CD-R yang harga satu kepingnya cuma 2ribu rupiah.

Game pertama yang saya instal tentu saja CTR. Dulu, hampir setiap hari saya main CTR bareng saudara. Saya selalu pakai Crash Bandicoot, dan dua saudara saya gonta-ganti pakai karakter lain. Paling sering Dr. Neo sama Polar.

Selain CTR, ada satu lagi game andalan kami, yaitu Vigilante 8. Ini game tipe battle royale yang pertama kali saya kenal. Pertama, kita memilih mobil lalu dibawa ke sebuah arena, dan disana kita looting senjata yang dibutuhkan sambil melawan musuh. Konsepnya sama seperti battle royale yang umum sekarang ini, bedanya ini mobil.

Setelah memainkan game-game itu lagi, saya menyadari satu hal.
Yang ada di masa lalu, biarlah tetap di masa lalu.
Ketika kenangan itu dibawa ke masa sekarang, rasanya takkan pernah sama, walaupun direkonstruksi semirip mungkin dengan yang dulu. Salah satunya saya yang sekarang ketika bermain Vigilante 8, merasakan motion sickness, pusing dan mual ketika bermain game. Itu tidak pernah terjadi saat saya kecil.

Akhirnya PS1 ini saya pajang saja di meja kamar. Daripada memainkannya, saya merasa lebih senang hanya dengan melihat stickernya. Kadang sambil membuka dan menutup tempat kasetnya.


Photo by Mariah N from Pexels
Lebih lamaTerbaru

Posting Komentar